Minggu, 12 November 2017

MANAJEMEN RESIKO

Pengertian, Tujuan, Sasaran Manajemen Risiko

Pengertian Manajemen Risiko atau Risk Management adalah semua risiko yang terjadi di dalam masyarakat (kerugian harta, jiwa, keuangan, usaha dan lain-lain) ditinjau dari segi manajemen perusahaan. 
Tujuan Manajemen Risiko yang hendak dicapai adalah mencegah kegagalan perusahaan, mengurangi pengeluaran, menaikkan keuntungan perusahaan, menekan biaya produksi dan lain sebagainya. 
Sasaran Manajemen Risiko adalah sebagai berikut : 
1. Untuk kelangsungan hidup perusahaan (survival). 
2. Ketenangan dalam berpikir. 
3. Memperkecil biaya (least cost). 
4. Menstabilisasi pendapatan perusahaan. 
5. Memperkecil atau meniadakan dalam berproduksi. 
6. Mengembangkan pertumbuhan perusahaan. 
7. Mempunyai tanggung jawab sosial terhadap karyawan. 
  • Pesaing meluncurkan produk baru,
  • Perubahan teknologi menyebabkan jasa atau produk tidak laku,
  • Manajer andalan tiba-tiba mengundurkan diri sebagai karyawan,
  • Formula rahasia dicuri dan dijual oleh karyawan kepada pesaing,
  • KKN menggerus laba dan membuat perusahaan keropos.
Banyak sekali resiko yang akan terjadi dalam suatu perusahaan atau badan usaha, misalnya sebagai berikut :

A. Risiko Bank – Pasar

Risiko pasar adalah suatu resiko kerugian pada posisi neraca serta pencatatan tagihan dan kewajiban diluar neraca yang timbul dari pergerakan harga pasar (on-and off-balance sheet). Faktor yang menyebabkan terjadinya resiko pasar :
  1. Risiko pasar umum
  2. Risiko residual
Faktor yang menentukan harga pasar terkait dengan resiko pasar :
  1. Penawaran dan permintaan (supply and demand)
  2. Likuiditas (liquidity)
  3. Intervensi pemerintah (official intervention)
  4. Arbitrase (arbitrage)
  5. Peristiwa ekonomi dan politik (economic and political events)
  6. Faktor-faktor indikator ekonomi (underlying economic factors).

B. Risiko Di Koperasi Kredit

Koperasi kredit sebenarnya adalah miniatur dari perbankan. Yang dikelola hampir sama, yaitu uang masyarakat (anggota koperasi) dan kemudian menyalurkan dalam bentuk pinjaman kepada masyarakat (anggota koperasi) yang membutuhkan. (Baca juga: jenis-jenis koperasi dan strukturnya )
Setiap perusahaan pasti memiliki resiko dalam menjalankan kegiatan perusahannya, salah satu resiko yang akan dihadapi perusahaan adalah resiko kredit. Risiko kredit adalah risiko yang dihadapi sebuah perusahaan karena pendanaan eksternal yang di usahakan oleh perusahaan.
Dengan risiko tersebut maka sudah semestinya jika koperasi kredit menerapkan konsep manajemen resiko, sebagai konsekuensi dari bisnis yang penuh dengan resiko. Artinya risiko yang mungkin timbul dimitigasi (dilindungi) dengan cara menerapkan manajemen resiko di semua bidang. Hal ini menunjukan bahwa pengelola dan pengurus koperasi kredit sudah selayaknya memiliki kemampuan dalam hal manajemen resiko atau sudah mengikuti sertifikasi manajemen resiko tersebut.
Masalah yang biasanya dihadapi dalam koperasi kredit :
  • Lemahnya partisipasi anggota
  • Kurangnya permodalan
  • Pemanfaatan pelayanan
  • Lemahnya pengambilan keputusan
  • Lemahnya Pengawasan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar